Berbakti, Berkarya, Berarti

web hosting indonesia

Cerita Tentang Ina

Oleh : Khoer Jurzani

Ujian nasional di umumkan, nama Ina ada dalam daftar murid yang tidak lulus, sedetik kemudian bibir Ina menyunggingkan senyum yang sangat indah, bahkan terlalu indah, di sampingnya, Annisa tengah memeluk tubuh Ina dengan eratnya.
"Tidak apa-apa Ina, semua akan baik-baik saja," ucap Annisa, lirih nyaris tidak terdengar akibat teriakan histeris bercampur tangis di sekelilingnya. Tidak, tubuh Ina tidak pingsan atau kesurupan, tubuh Ina berdiri dengan tegak, tegar. Senyumnya terpancar.

"Kamu tidak apa-apa kan," Ucap Annisa.

"Ini hari paling bahagia dalam hidupku," sahut Ina.

Ina tidak bisa menyalahkan siapa-siapa, ia tidak ingin tiga tahun perjuangannya untuk dapat sekolah sia-sia hanya karena belum berhasil dalam ujian nasional, kalau ingin gantung diri, mungkin itu sudah aku lakukan dari dulu, kata Ina dalam hati.

"Kamu boleh menginap di rumahku malam ini," Annisa sangat khawatir akan keselamatan sahabatnya, Ina, yang selama ini selalu bersama-sama dengannya.

Mereka berdua pernah bermimpi untuk bisa melanjutkan kuliah ke Bandung bersama, Annisa ingin menjadi seorang ahli di bidang hukum, sementara Ina yang sangat gemar melahap buah pikiran Plato, Lenin, Confucius, Iqbal, ingin mempelajari filsafat. Annisa sudah di terima di fakultas idamannya, sementara Ina harus memupus impiannya.

Ina sudah bisa menerka apa yang akan terjadi jika ibu tirinya mengetahui ia tidak lulus Ujian nasional, telinganya mungkin akan meleleh oleh caci maki dan omelannya. Padahal selama ini ia sendirilah yang berusaha sendiri untuk bisa sekolah. Ayahnya yang hanya seorang kuli bangunan tidak mungkin bisa membiayai sekolahnya.

Pada orang tuanya, Ina mengaku memperoleh beasiswa hingga dapat melanjutkan study.

Ina masih tersenyum, senyum yang sangat indah, dari tadi ponselnya tidak henti berbunyi, pun di seberang jalan, sebuah mobil tidak henti membunyikan klakson.

Ina kini bimbang, ia hanya terpaku saja di tempatnya berdiri, tidak ingin kemana-mana. Padahal dari pekerjaan inilah Ina bisa mempunyai ponsel sebagaimana yang dimiliki teman-teman sekolahnya, bisa ikut study tour, bisa belajar di SMA. Ya, inilah jalan yang di tempuh Ina.
Dan ia hanya bisa tersenyum menjalani semuanya.

Cianjur 2010
flp Cianjur

Artikel Lainnya :




    0 comments:

    Posting Komentar

    Cerita Tentang Ina