Berbakti, Berkarya, Berarti

web hosting indonesia

MELALUI SAJAK

Sajakku hanya menjadi pesan tak berarti
dalam kitab yang tegak.
Tak ada yang layak untukku persembahkan pada kiblat.
Selain dzikir yang dikumandangkan
di atas sajadah.
Ini hikayat ketika aku,
tinta dari aorta menanti hamparan langit putih.
Digenggam tangan layaknya ani-ani
yang menari-nari.

Pesan itu bukan hanya pada langit malam yang padam.
Bukan pula pada hujan yang mencium tanah hitam.
Tapi padaku
jiwa yang dhaif.
Yang ingin tegak di samping mihrab sang matahari,
melalui sajak.

cianjur, 2010




0 comments:

Posting Komentar

MELALUI SAJAK