Oleh : Rifqi Azhar Nugraha
Setiap saat waktu berubah, hingga duniapun terbalik, kaki di kepala dan kepala di kaki, dimana zaman sekarang menulis seringkali hanya curhatan, dan apapun yang tidak penting diposting pada situs social bookmark, dan itu kebanyakan perempuan sekitar 12-18 tahun. Amat disayangkan ketika ada beberapa orang menganggap menulis itu tida penting dan tidak bermanfaat serta membuang waktu, namun orang yang beranggapan seperti itu gampang sekali ditebak, seperti orang tidak pernah membaca dan ironisnya orang seperti itu adalah laki-laki, yang dimana mereka haruslah cerdas, jangankan untuk menulis membaca satu artikel pun malas. Dan janganlah anggap sepele menulis, menulis itu hal yang terlihat mudah jika dinikmati, namun akan sangat sulit jika kita tidak masuk kepada dunia menulis.
Satu syarat agar bisa menulis adalah dengan rajin membaca, sehingga sebelum kita menulis, kita sudah mengetahui ilmu yang akan kita tuangkan pada tulisan tersebut. Untuk memantapkan tulisan dan ilmu itu maka diharuskanlah utuk membaca. Mencari, mendapatkan serta mengerti akan ilmu. Tidak cukup hanya bersekolah di lembaga formal atau pun non formal. Kita harus membaca untuk mendapatkan wawasan yang lebih luas, setidaknya 1 hari untuk 1 artikel, atau 1 buku untuk 1-2 minggu. Namun yang kita dapatkan hanya setengahnya saja, oleh karena ituharus mengamalkannya dan berbagi kepada orang-orang, terutama dengan teman kita sendiri.
Menulis ialah salah satu caranya bagaimana kita bisa membagi ilmu dan mengembangkan ilmu yang telah kita dapatkan, baik dari membaca atau jalur pendidikan secara langsung. Dengan menulis kita bisa menjadi seorang pendidik secara tidak langsung untuk orang yang membaca tulisan kita. Dengan cara ini maka kita menebar kebaikan kepada banyak orang.
Orang yang menulis adalah orang cerdas, jika orang tersebut menulis maka orang itu mengetahui ilmu yang dia tulis, bahwasanya orang-orang yang mengerti akan suatu ilmu bisa disebut sebagai orang yang cerdas. Tak menjadi mustahil dengan menulis, kita bisa terkenal di kalangan pembaca, contohnya saja K.H.M Isa Anshary. Beiau pejuang Indonseia yang berhasil menulis 21 buku dari tahun 1938-1966. Beliau menulis pada saat dunia belum mengenal adanya internet, sedangkan sekarang bisa mempublikasikan tulisan kita secara efisien dan mudah dengan adanya blog gratisan di internet.
Tulisanmu memang mendatangkan uang untukmu, tak mustahil untuk itu jika kita berusaha dengan sungguh-sungguh tanpa kenal menyerah. Kita bisa mengikuti sayembara penulisan untuk membuktikan tulisan kita, atau bekerja sama dengan broker review online di internet. Dimana kita akan dibayar ketika tulisan kita bagus dan berbobot serta mengundang daya tarik.
Ada seseorang yang saya kenal, beliau seoran yang rajin menulis pada buku diary. Setiap harinya hingga di penghujung lembaran kertas yang ia miliki habis dan begitu pula dengan hidupnya di dunia. Namun setelah dibaca ulang, ternyata sangat menarik dan bisa menjadi satu buah novel. Oleh karena itu, marilah menulis selangkah demi selangkah untuk menaiki anak tangga di atas langit.
"Seruncing pena meneteskan tintanya di atas kertas untuk memberikan sugesti positif bagi umat manusia, pengguna pena itu adalah Aku, oleh karena itu akulah yang akan memberikan sugesti positif kepada mereka"
Ingatlah kata-kata untuk memotivasi orang banyak, temanmu dan khususnya dirimu serta kita sendiri. Mari menulis untuk orang banyak dan dapatkan keberuntunganmu.
0 comments:
Posting Komentar