Perlu diketahui, opini tergantung pada tingkat pemahamanseseorang terhadap peristiwa tersebut dan sejauh mana ia memiliki latar belakanginformasi tentang hal itu. Setiap opini dapat dituangkan menjadi sebuah tulisan. Tapi tidak setiap tulisan dapat dimuat di media massa. Ada syarat-syarat tertentu yangharus dipenuhi.
Berikut beberapa hal yang harus menjadi perhatian :
Tema/Tesis
Pentingnya pemilihan tema terkait dengan tujuan yang ingin dicapai. Bisa jadi tema/tesis ini nanti ak n dituangkan dalam bentuk kalimat atau hanya tersirat saja. Selain itu pemilihan tema akan membatasi agar tulisan tidak melebar kemana-mana
Tema yang baik biasanya terfokus pada suatu masalah, bukan tema yang sifatnya general (umum). Selain itu, tema tersebut harus sesuai dengan momentum. Banyak artikel opini yang ditolak oleh redaksi media massa gara-gara factor ini.
Misal anda menulis tentang pendiodikan di Indonesia. Jelas tema ini amat luas. Anda mungkin perlu menulis berjilid-jilid buku untuk itu.l katakanlah Anda ingin membatasi pada dunia perguruan tinggi, bisa mengenai kurikulum, staf pengajar, , Mahasiswa, SPP, sarana dan prasarana Dan sebagainya. Oleh karena itu, harus diambil dari satu sudut pandang (angle) tertentu.
Outline/Kerangka
Untuk memudahkanpenulisan, tidak ada salahnya seorang penulis artikel/opini membuat kerangka. Kerangka ini bisa terdiri atas tema itu sendiri, sub tema, dan kesimpulan. Masing-masing bagian harus memiliki kesatuan (unity) dan hubungan yang logis (coherence)
Lead
Lead atau awal tulisan memegang peranan khusus dalam penulisan artikel. Ada suatu ‘Falsafah’ penulisan artikel bahwa lead itu haruslah merupakan umpan yang enak; begitu pembacamembaca lead maka terpancinglah ia untuk terus membaca isi tulisan. ‘Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya bacalah semua’
Dapat dibayangkan seorang staf redaksi media massa menerima sampai puluhan artikel/opini setiap hari. Tidak mungkin ia akan membaca seluruh artikel yang diterimanya, karena ini akan menghabiskan waktunya. Maka tak heran kalau membaca judul dan awal tulisan saja. Kalau ia ‘terperangkap’ oleh lead suatu artikel maka ia akan membaca seluruh artikel. Jika lead yang ‘mengait mata’ itu diikuti penulisan dan isi yang baik, maka artikel itu akan dimuat.
Fokus
Jika ditarik garis imajiner yang menyinggung seluruh bagian dari tulisan dari awal sampai akhir sebuah tulisan opini yang baik, maka garis-garis ini akan menunjuk ke satu arah. Itulah yang dinamakanfokus. Disitu tidak ada bagian yang rasanya tidak harus ada. Semuanya tidak menyimpang dari tema.
Pemahaman ini penting sebab tulisan opini biasanya merupakan tulisan yang mengandung banyak alat bantu, naik berupa pernyataan/kutipan, data-data statistic, grafik, syair dan sebagainya. Karena fungsinya hanya sebagai alat bantu maka semuanya harus dipadukan menjadi sebuah kesatuan.
Akhir Tulisan
Memang tidak mutlak sebuah tulisan diakhiri dengan sebuah kesimpulan. Boleh-boleh saja, hanya yang perlu diperhatikan bahwa sebuah artikel terutamayang bersifat polemis memerlukan ungkapan yang paling ‘menyengat’, yang paling tajam, pada bagian akhir. Ini juga tabiat yang biasanya ada pada pembaca.
Kiat-kiat dimuat
Semua hal-hal di atas hanyalah sebuah teori. Tanpa mencoba dan berlatih Anda tak akan pernah bisa menulis, meski teori Anda kuasai. Anda bisa mulai dengan menirukan tulisan orang lain yang sudah mahir kemudain mengembangkannya (copy the master) atau anda belajar sendiri. Anda bisa !!! Wallahu a’lam
Tema/Tesis
Pentingnya pemilihan tema terkait dengan tujuan yang ingin dicapai. Bisa jadi tema/tesis ini nanti ak n dituangkan dalam bentuk kalimat atau hanya tersirat saja. Selain itu pemilihan tema akan membatasi agar tulisan tidak melebar kemana-mana
Tema yang baik biasanya terfokus pada suatu masalah, bukan tema yang sifatnya general (umum). Selain itu, tema tersebut harus sesuai dengan momentum. Banyak artikel opini yang ditolak oleh redaksi media massa gara-gara factor ini.
Misal anda menulis tentang pendiodikan di Indonesia. Jelas tema ini amat luas. Anda mungkin perlu menulis berjilid-jilid buku untuk itu.l katakanlah Anda ingin membatasi pada dunia perguruan tinggi, bisa mengenai kurikulum, staf pengajar, , Mahasiswa, SPP, sarana dan prasarana Dan sebagainya. Oleh karena itu, harus diambil dari satu sudut pandang (angle) tertentu.
Outline/Kerangka
Untuk memudahkanpenulisan, tidak ada salahnya seorang penulis artikel/opini membuat kerangka. Kerangka ini bisa terdiri atas tema itu sendiri, sub tema, dan kesimpulan. Masing-masing bagian harus memiliki kesatuan (unity) dan hubungan yang logis (coherence)
Lead
Lead atau awal tulisan memegang peranan khusus dalam penulisan artikel. Ada suatu ‘Falsafah’ penulisan artikel bahwa lead itu haruslah merupakan umpan yang enak; begitu pembacamembaca lead maka terpancinglah ia untuk terus membaca isi tulisan. ‘Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya bacalah semua’
Dapat dibayangkan seorang staf redaksi media massa menerima sampai puluhan artikel/opini setiap hari. Tidak mungkin ia akan membaca seluruh artikel yang diterimanya, karena ini akan menghabiskan waktunya. Maka tak heran kalau membaca judul dan awal tulisan saja. Kalau ia ‘terperangkap’ oleh lead suatu artikel maka ia akan membaca seluruh artikel. Jika lead yang ‘mengait mata’ itu diikuti penulisan dan isi yang baik, maka artikel itu akan dimuat.
Fokus
Jika ditarik garis imajiner yang menyinggung seluruh bagian dari tulisan dari awal sampai akhir sebuah tulisan opini yang baik, maka garis-garis ini akan menunjuk ke satu arah. Itulah yang dinamakanfokus. Disitu tidak ada bagian yang rasanya tidak harus ada. Semuanya tidak menyimpang dari tema.
Pemahaman ini penting sebab tulisan opini biasanya merupakan tulisan yang mengandung banyak alat bantu, naik berupa pernyataan/kutipan, data-data statistic, grafik, syair dan sebagainya. Karena fungsinya hanya sebagai alat bantu maka semuanya harus dipadukan menjadi sebuah kesatuan.
Akhir Tulisan
Memang tidak mutlak sebuah tulisan diakhiri dengan sebuah kesimpulan. Boleh-boleh saja, hanya yang perlu diperhatikan bahwa sebuah artikel terutamayang bersifat polemis memerlukan ungkapan yang paling ‘menyengat’, yang paling tajam, pada bagian akhir. Ini juga tabiat yang biasanya ada pada pembaca.
Kiat-kiat dimuat
- Penuhi seluruh syarat standar penulisan
- Ukur panjang tulisan
- Ingat ruang media massa sangat terbatas
- Pilih tema yang factual
- Kirimkan saat momentum masih ada
- Pastikan tulisan diterima oleh redaksi
Semua hal-hal di atas hanyalah sebuah teori. Tanpa mencoba dan berlatih Anda tak akan pernah bisa menulis, meski teori Anda kuasai. Anda bisa mulai dengan menirukan tulisan orang lain yang sudah mahir kemudain mengembangkannya (copy the master) atau anda belajar sendiri. Anda bisa !!! Wallahu a’lam
0 comments:
Posting Komentar