Berbakti, Berkarya, Berarti

web hosting indonesia

Kiat Menulis Ala Andreas Harefa

  1. Apa yang harus anda lakukan untuk mulai belajar menulis ? satu-satunya jawaban adalah “Praktik!” Hanya dengan melakukannya Anda bias menjadi bias menulis
  2. Untuk bias menulis, orang harus mulai dari meyakinkan bahwa hal itu “memang bisa” dilakukan, setidaknya bagi siapapun yang sudah pernah duduk di Sekolah Dasar
  3. Untuk bisa menulis yang mungkin diperlukan bukanlah suatu “bakat” Istimewa, tetapi lebih pada keinginan dan minat yang besar untuk mau belajar dan membangun kebiasaan menuangkan gagasan lewat tulisan.
  4. Mereka yang suka menulis buku harian hamper bisa dipastikan dapat mengambangkan keterampilannya menjadi seorang penulis
  5. Agar keinginan menulis Anda menjadi lebih kuat, buatlah sebuah daftar “Keuntungan” Jika Anda mahir menuangkan gagasan lewat tulisan..
  6. Pertanyaan pertama yang perlu Anda Jawab, bukanlah “Apa” yang harus aku tulis, tetapi “mengapa” aku ingin menulis ?
  7. Menulis bisa gampang kalau ada visi, ada tujuan yang jelas, yakni tujuan yang membangkitkan motivasi juang, motivasi untuk berkarya.
  8. Rajinlah mengunyah-ngunyah pertanyaan, dan anda akan mudah menemukan ide-ide yang bisa ditulis, sehingga menulis menjadi gampang.
  9. Pemicu ide dimana-mana, yang dibutuhkan hanyalah suasana hati yang kondusif dan kebiasaan mengamati situasi sekitar
  10. Menulis itu seperti menggauli gagasan, sehingga kalau gagasan tidak disayang-sayang, pasti menulis menjadi sulit sekali. Dan jika gagasan atau ide sudah muncul dan tak cepat disalurkan, bisa-bisa ide itu menguap terkena “panas” kesibukan sehari-hari
  11. “Tulisan bermutu” itu sangat relatif. Kriteria artikel yang layak muat di media yang terbit harian, berbeda dengan media yang terbit bulanan, dan berbeda juga dengan criteria penerbit buku.
  12. Cara efektif membangun rasa percaya diri dalam menulis adalah dengan memperbanyak bacaan di bidang yang sedang anda tulis. Selanjutnya, sempurnakanlah setiap draft tulisan Anda berdasarkan bacaan-bacaan tersebut.
  13. Anda tidak akan sukses dalam menulis jika hanya mengandalkan idealisme atau gagasan-gagasan yang hebat ; ada aspek-aspek lain yang perlu anda perhatikan, yakni soal bisnis, soal laku tidak di pasar.
  14. Agar Anda benar-benar percaya diri menulislah berdasarkan pengamatan Anda, atau Anda bisa menulis berdasarkan pengalaman Anda, lalu perkayalah dengan konsep-konsep teoritis yang membangun. Dan, penting buat Anda bergaul dengan orang-orang yang positif dan mendukung tekad Anda.
  15. Menulis adalah cara yang efektif untuk belajar. Dengan menulis Anda akan membiasakan diri untuk miteni (mengamati), nirokke (meniru) dan nambahi (menambahi) apa yang menjadi perhatian Anda.
  16. Agar dapat menulis dengan baik, menjadi “pengamat” saja tidak cukup. Tetapi agar dapat menulis dengan baik, seseorang memang harus menjadi “pengamat” terlebih dahulu.
  17. Mengapa Anda ingin menjadi penulis ? apapun motif anda ; entah itu duit, popularitas, atau demi ekspresi diri, yang penting motif menulis itu harus jelas. Lalu, tiliklah potensi terbaik Anda, apa yang menjadi kekuatan Anda dalam menulis !
  18. Sumber atau pemicu ide yang paling banyak adalah bacaan; bisa koran, tabloid, majalah atau informasi dari internet, jadi, penulis yang baik adlah pembaca yang baik.
  19. Cobalah berani menyatakan pikiran Anda sendiri, baik Anda setuju, menolak, atau menambahkan pandangan Anda atas pendapat tokoh-tokoh yang Anda kagumi.
  20. Jangan pernah berambisi dalam menulis langsung jadi tulisan yang sempurna. Hindarilah ambisi itu, yang terpenting tuangkanlah ide-ide Anda dalam tulisan, keluarkanlah dan jangan sampai hilang.
  21. Menulis bida gampang kalau kita punya cinta. Segampang seorang remaja belia menulis puisi-puisi romantis ketika merasa “jatuh Cinta”
  22. Dalam menulis kita memiliki minat dan ambisi yang kuat untuk membuktikan sesusatu yang kita yakini sebagai “kebenaran” atau sekurang-kurangnya lebih dekat dengan “kebenaran” itu.
  23. Jika Anda ingin menjadi penulis yang profesional kecuali “menjual” idealisme, Anda juga harus mahir menggunakan emosi untuk mempengaruhi pembaca Anda.
  24. Jika Anda menggunakan bahasa emosi, tatkala Anda menyelesaikan sebuah tulisan boleh jadi mirip (maaf) “Orgasme”. Tatkala Anda menyelesaikan sebuah naskah ibarat menuntaskan sebuah “percumbuan.”
  25. - Dilema kita adalah : Buku yang dianggap bermutu kurang memenuhi selera pasar, sementara yang diyakini dapat memenuhi selera pasar, ternyata kurang bermutu ! Bagaimana mensiasati ini ?, Jika ingin menjadi penulis profesional, Anda harus bisa memahami terlebih dahulu pengertian “mutu” dari pihak penerbit : Apakah mutu itu berarti ide-ide “baru” ? Apakah mutu itu berarti relevansinya dengan kepentingan umum ? Apa pun “mutu” itu, harus Anda pahami.. Anda harus memahami pengertian “selera pasar” Penulis perlu memiliki kejelasan target pembaca bukunya dan seberapa besar potensi pasar jika kelak bukunya bereda. Jadi yang paling ideal adalah mencari keseimbangan diantara aspek idealisme (mutu) dan pragmatisme (selera pasar). Barangkali bagi penulis pemula ini akan terasa sulit, tet api jika sudah dibiasakan sejak awal, lambat laun akan terasa semakin mudah !
  26. Jika ingin menjadi penulis profesional, Anda harus belajar bersikap rasional. Dan bersikap rasional itu bersahabat karib dengan enam pertanyaan dasar, yakni : Apa ? Mengapa ?Kapan ? di mana ? Siapa ? dan Bagaimana ?
  27. Jika ingin meningkatkan personal branding Anda, terbitkanlah tulisan Anda ! Apa pun jenis publikasi, termasuk buku, yang dilakukan secara konsisten, bisa meningkatkan personal branding Anda.
  28. Ketika Anda konsisten menulis dalam suatu bidang minat tertentu, dan memasuki arena pergaulan atau pun komunitas peminat yang sama, sesungguhnya Anda tengah membangun Personal Brand diri Anda sendiri.
  29. Setiap kali menulis sesungguhnya kita juga menunjukkan kebodohan kita, karena menulis membuat pemikiran kita menjadi sangan eksplisit! Jadi, menulis itu butuh keberanian kita dalam menentukan sikap, termasuk sikap yang tidak jelas sekalipun akan tampak dalam tulisan kita.
  30. Sedikit banyak pola pikir, logika, dan gaya bahasa penulis-penulis yang Anda amati dan tiru akan mempengaruhi gaya tulisan dan pola pikir Anda. Namun dengan terus membiasakan diri untuk menulis, akhirnya Anda akan menemukan “gaya” Anda Sendiri.
  31. Menulis bisa gampang kalau ada komitmen, janji dibiarkan tinggal janji, mungkin lebih baik jadi politisi, Benar, kan ?
  32. Segala sesuatu memerlukan bakat, termasuk dalam tulis menulis. Masalahnya adalah bagaimana minat dan ambisi menulis bisa terpelihara dalam waktu yang lama, bahkan saat tantangan dan kesulitan terasa begitu berat untuk dihadapi. Jawabannya, sekali lagi, komitmen !
  33. Adakalanya Anda harus berhenti sejenak, mengambil jeda, saat dimana kita memang tidak mungkin meracik kata-kata, saat di mana menata kalimat menjadi terasa sulit; bukan karena kesulitan teknis, tetapi itu karena Anda tidak bisa menulis dalam suasana hati yang kondusif! Jadi, rihatlah sejenak....
  34. Anda ingin menulis sebuah buku ? Anda tidak harus menulis buku, tetapi tulislah satu artikel hari ini. Esok tulis lagi satu artikel. Kemudian tulis satu artikel lagi, dan kelak tulislah satu artikel lagi ......... Opss ! Carilah benang merahnya ! Jahitlah ! Permaklah ! Nah, jadilah buku Anda.
  35. Penulis-penulis yang melahirkan karya besar umumnya adalah “penulis pembelajar” yang tidak pernah menulis buku dengan niatan menulis buku best seller, tapi best book.
  36. Jangan pernah berharap tulisan Anda akan menyentuh hati pembaca, jika karya itu tak bisa mengkhamiri hati Anda sendiri. Dan jangan pernah berharap karya anda akan mengubah perilaku orang lain, jika tulisan Anda hanya gagasan semata, jauh dari perilaku Anda …..
  37. Jika ada penulis yang mengaku produktif tanpa pernah membaca sama sekali, artinya ia berhenti belajar, dan hanya ada dua kemungkinan : Pertama, ia sudah mencapai tingkat “manusia guru” atau kedua, ia pembohong, dan ini mungkin yang lebih masuk akal.
  38. Menulis adalah cara efektif untuk menjadi pembelajar, yang dengan sadar diri tahu apa yang ingin ia sampaikan, apa yang ingin ia tulis, dan apa yang ingin ia teriakan dalam hidup ini.
Bersambung ..................




0 comments:

Posting Komentar

Kiat Menulis Ala Andreas Harefa